Kembang Api Dalam Kabut



                 Peraya'an Tahun Baru biasanya identik dengan hura -hura, pesta kembang api dan terompet, kita tidak bisa bilang tidak karena begitulah kenyata'anya, biasanya hampir di kesuluruhan kota - kota besar masyarakat merayakanya, dan media pun mendukung peraya'an tersebut, media cetak dengan memberitahukan titik - titik keramain serta kemacetan rute jalan yang harus dihindari untuk merayakan Tahun Baru. atau pada media elektronik dengan menampilkan gambar kegembira'an serta hiruk - pikuk kemacetan lalulintas yang dihiasi dengan langit penuh kembang api serta suara terompet yang telah menjadi khas di pergatian Tahun tersebut.


                 Mungkin peraya'an Tahun Baru menjadi sebuah arti tersendiri bagi mereka yang merayakanya, karena mungkin kegembira'an mereka pada bertambahnya Tahun dan otomatis bertambahnya umur bagi mereka sehingga mereka akan cepat menua dan cepat mati dan segera bertemu dengan TUHAN mereka masing - masing dan hal itu perlu dirayakan karena tujuan hidup di Dunia adalah untuk bertemu dengan TUHAN entah dari agama apapun. Tapi apakah benar, bila Agama menyuruh untuk merayakan Tahun Baru dengan hura - hura dan menyulut kembang api serta meniup terompet ? Bukanya saya sok suci atu pun sok Agamers, saya juga merayakan Tahun Baru dan saya senang sekali bila melihat pesta kembang api dan dengungan terompet di malam pergantian Tahun, tapi bukan itu poinya, pernahkah anda berfikir menjadi orang lain ? atau mungkin dalam bahasa gampangnya anda ditakdirkan untuk tidak bisa melihat ? disa'at kita bergembira dan melihat begitu indahnya kembang api yang menghiasi langit malam ada sisi lain yang seperti itu yang harus kita pikirkan, dimankah mereka berada ? apakah mereka juga menikmati kegembira'an yang kita rasakan ? mungkin itu beberapa pertanya'an yang muncul dalam benak saya.Bukanya saya tidak setuju dengan pesta kembang api, tapi bagaiman cara kita, bahkan saya supaya mereka juga bisa ikut bahagia dan larut dalam kegembira'an dalam malam pergantian Tahun. Saya juga mngerti mereka adalah orang yang kuat bahkan lebih kuat dari kita sebagai manusia  yang hidup normal, karena menurut saya sedikit rasa bersyukur kita terlahir normal adalah membahagiakan mereka entah dari cara apapun. 
           

                       Mungkin itu beberapa pertanya'an kecil di benak saya pada malam peraya'an Tahun Baru kali ini, terimakasih kawan semoga bermanfa'at ma'af bila ada salah kata atau menyinggung dari tulisan saya.Sekian dan terimakasih Salam templok dan SELAMAT TAHUN BARU 2013 sukses selalu. Aminnnnnnnn
        

7 komentar:

  1. cerdas mas :D
    going to see my blog dong :)

    BalasHapus
  2. seneng bgt majang fotoku, naksir po py??

    sakjane nek di itung secara ekonomis, duit le nggo seneng2 sedino ng taun baru iso nggo ngatasi kelaparan ng daerah sg butuh pangan benx, kuwi ky sg ng koran wingi

    BalasHapus
  3. hahhahaha
    iyoe dab Mmuuuaaahhh :p
    iyo dab tapi knopo yo kok pemberita'ane sesudah bukan sebelumnya

    BalasHapus
  4. pemberitaan ki ng media ngedi2 ki yo sesudah, mosok berita ndisiki fakta kejadian, ng dunia jurnalistik malah ra logis, py je?
    sg sedurunge kejadian kuwi mungkin jenenge prediksi dab...

    BalasHapus
  5. Hahhahahahahaha
    salah maksud berarti dab

    BalasHapus